Tersiar Kabar duka
Ku hela
nafas panjang dalam dalam
Mencoba
meresapi lagi merenungi
Pagi sebuta begini
sudah tersiar kabar duka
Kematian
kematian seorang belia
Rasa rasanya
hatiku bergetar
Jantung
serasa berdegup
Teringat
akan intaian sang malaikat
Maut tidak saja memburu
Tapi pasti menyertai,
Usia memang
tak lagi menutupi
Lantas
apalah bekal bekal ini sudah mencukupi
Kataku mulai
nanar hatiku miris
Waktu
begitu sangat kencang melaju
Namun apalah
arti hidupku
Dentingan
jarum jam berakhir sia-sia
Banyaklah
kesempatan terburai percuma
Lantas
berapa bayak sisaku menghirup nafas
Dalam hati coba ku berpikir
by:fajar oktavianto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar